Archive for Agustus 2011
Merakit konektor RJ45
Merakit Sendiri Kabel Network Dengan Connector RJ-45
Bagi seorang pekerja IT, apalagi kalau dia seorang Network Administrator, merakit kabel jaringan merupakan hal mutlak dan mendasar untuk diketahui. Karena bisa dikatakan, di-era networking saat ini, penggunaan kabel jaringan sangat diperlukan, meskipun teknologi wireless sudah semakin banyak dipergunakan, tetapi bagi sebagian besar pengguna jaringan, pemakaian kabel jaringan lebih dipilih daripada jaringan nirkabel.Hal ini disebabkan karena tingkat kecepatan dari kabel yang rata – rata sekitar 100 Mbps atau kurang, masih lebih tinggi daripada menggunakan teknologi wireless yang kecepatannya rata – rata berkisar 54 Mbps atau kurang. Ditambah lagi dengan tingkat stabilitasnya. Meskipun yah, kerjaannya jadi nambah. istilah kerennya “harus naik turun tangga” :-) .
Oke, kita lanjutkan. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana merakit sendiri kabel jaringan, yang mudah – mudahan bisa anda lakukan sendiri setelah mempelajari tutorial ini. Jadi, mungkin suatu saat nanti, jika anda membutuhkan kabel jaringan, anda bisa membuatnya sendiri dan tidak perlu lagi memanggil seorang network administrator untuk melakukannya (minta maaf ya buat teman – teman para network administrator, kalau sedikit “lahan” kerjaannya harus diambil, ini kan demi kepentingan informasi dan ilmu pengetahuan juga, meskipun yah, seperti membakar dapur sendiri :lol: ).
Kabel Network terdiri atas 2 jenis yaitu Straight-through Cable dan Crossover Cable. Tujuan dan penggunaannya sama, hanya berbeda pada orientasinya saja, Straight Cable digunakan untuk menghubungkan beberapa client dengan menggunakan bantuan hub atau switch sebagai network manager. Sedangkan Crossover Cable, dapat digunakan untuk menghubungkan 2 unit client secara langsung, ataupun menghubungkan single computer dengan router.
Alat – Alat Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mulai Merakit Kabel
Sebelum memulai merakit, kita perlu mempersiapkan beberapa item berikut ini:
1. UTP Cable: Sudah pasti kita membutuhkan item ini J.
Pastikan jenisnya CAT5 atau CAT6 yang merupakan standar internasional untuk kabel jaringan.
Harganya mungkin berkisar antara Rp. 300.000 s/d Rp. 1.200.000 ber box alias 50 meter, tergantung merek, dan kualitas.
Biasanya sih aku pake merk BELKIN.
2. Konektor RJ-45 : RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack).
Untuk kabel telepon biasanya menggunakan RJ-11, dan untuk kabel network tipenya RJ45. Harganya sekitar Rp. 50.000 s/d Rp. 150.000 per kotak dengan 100 unit konektor.
3. Crimping Tool: Ini merupakan senjata kita dalam merakit kabel, karena dia punya kemampuan menyatukan dan menjepit kabel dengan konektor selain juga bisa dipakai untuk memotong kabel.
Harganya sekitar Rp. 150.000
4. Digunakan untuk memotong dan merapikan kabel agar lebih mudah dimasukkan kedalam lubang connector RJ-45.
Harganya sekitar Rp. 5000
5. Tester: Ini digunakan setelah kita selesai merakit kabel, berfungsi untuk mengetes apakah kabel sudah dirakit dan berfungsi dengan benar.
Tanpa ini, kita akan sedikit repot untuk mengetesnya langsung pada instalasi jaringan. Bayangin kalau kita udah melakukan instalasi kabel, dan ternyata gak berfungsi dengan baik???
Harganya berkisar antara Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 200.ooo
Mulai Merakit Kabel dan Mengujinya
Oke, setelah semua peralatan yang kita butuhkan siap dan secara mental kita sudah siap juga :P , kita bisa langsung memulai proses merakit kabel jaringan ini.
1. Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan misalnya 10 meter, atau lebih dengan catatan: panjang maksimum disarankan tidak lebih dari 100 meter karena semakin jauh jaraknya, maka tingkat LOS (Loss of Signal) akan semakin tinggi
2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya
3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan sebagai berikut:
(catatan: urutan kabel pada Straight-through Cable sama untuk kedua ujungnya dengan urutan [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat], sedangkan pada Crossover Cable, ujung yang satu memiliki urutan yang berbeda, [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat] dan pada ujung yang satu lagi, [Putih Hijau - Hijau - Putih Orang - Putih Coklat - Coklat - Orange - Biru - Putih Biru]).
Perhatikan gambar dibawah ini :
4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati – hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing – masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda – lihat langkah #3).
7. Selesai sudah
sumber:a-rtikel.blogspot.com/2009/10/merakit-sendiri-kabel-network-dengan.html
Macam-macam konektor
Banyak sekali macam tipe konektor yang digunakan dalam komputer, berikut ini adalah konektor-2 yang paling umum digunakan di komputer.
Male | Female | Catatan |
USB A Connector | ||
Standar antarmuka komputer yang umum digunakan saat ini. Ada 2 versi konektor tipe ini, yaitu USB 2.0 dan USB 1.1. Bentuk konektornya sama antara keduanya, tetapi kecepatan tranfer datanya berbeda. Kecepatan tranfer data maksimum untuk USB 1.1 adalah 11 Mbps (mega bit per second) dan kecepatan tranfer data maksimum untuk USB 2.0 mencapai 480 Mbps. | ||
USB B Connector | ||
Umumnya digunakan/pakai oleh alat-alat pendukung komputer (printer, scanner,dll), dimana untuk sisi komputer menggunakan konektor tipe A dan di sisi alat pendukungnya menggunakan konektor tipe B. Konektor tipe B memiliki bentuk yang berbeda dengan konektor tipe A, dimana konektor tipe B berbentuk kubus. | ||
USB mini B Connector | ||
Konector ini umunya digunakan pada alat-2 yang berukuran kecil yang dihubungkan dengan komputer. Konektor ini dewasa ini banyak digunakan di external harddisk yang berukuran kecil, handphone, portable music player, dll. | ||
IEEE1394 4pin | ||
Konekor ini awalnya dikembangkan untuk komputer Apple dan mampu tranfer data maksimum 400 Mbps, umunya terpasang di handycam, nobtebook, dan perangakat didital lainnya | ||
IEEE1394 6pin | ||
Umunnya dipakai di komputer Apple Macintosh, yang membedakan dengan 4pin hanya power supply saja, yang 6pin sudah termasuk power supply. | ||
eSATA (external Serial ATA) | ||
Konektor untuk external harddisk dengan SATA bus. Kecepatan transfer datanya saat ini mencapai 1500 Mbps, dan dengan kecepatan transfer data 2400 mbps sebentar lagi akan keluar di pasaran. Diharapkan menjadi konektor masa depan dengan kemampuan yang 3 x dari USB 2.0. | ||
RJ45LAN | ||
Konektor LAN yang sangat luas dipakai saat ini (umunnya disebut “RJ45″). Bentunya hampir sama dengan konektor telepon yang memiliki 6 pin, tetapi RJ45 memiliki 8 pin. Kecepatan transfer datanya mencapai 1000 Mbps (teori, krn juga tergantung dari jarak, LAN card, dan hub) |
Jenis jenis Connector
Dalam sistem jaringan, conector mempunyai peran yang sangat penting yakni sebagai media penghubung antara jalur data yang berupa kabel atau serat optik dengan perangkat kartu jaringan atau NIC (Network Interface Card ). Berikut jenis – jenis Connector dalam jaringan komputer :
1. RJ – 452. RJ – 11
3. BNC Connector
4. T – BNC
5. BNC Terminator
6. ST Connector (Straigh Tip)
7. SC Connector (Subscription Channel)
Topologi Jaringan komputer
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
- Topologi BUS
Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:Keuntungan: Kerugian:- Hemat kabel - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil- Layout kabel sederhana - Kepadatan lalu lintas- Mudah dikembangkan - Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
- Topologi TokenRING
Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:Keuntungan: Kerugian:- Hemat kabel - Peka kesalahan- Pengembangan jaringan lebih kaku
- Topologi STAR
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:Keuntungan:- Paling fleksibel- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain- Kontrol terpusat- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan- Kemudahaan pengelolaan jaringanKerugian:- Boros kabel- Perlu penanganan khusus- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
- Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html
Kabel jaringan Straight dan cross
Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, kenapa artikel cara memasang kabel UTP tipe straight dan cross baru saya posting hari ini. Seharusnya cara setting kabel untuk jaringan sudah lebih dahulu saya posting sebelum saya memposting artikel tentang membuat jaringan (LAN) antar 2 komputer. Hal ini disebabkan, pada artikel Dunia Komputer yang tersebut, seorang teman sempat meminta saya untuk memposting artikel tentang setting kabel UTP tipe cross dan straight.
Saya diibaratkan seperti memberi semangkok bakso tanpa memberikan sendok. Malah sedoknya saya suruh beli sendiri di toko komputer. Begitu komentarnya. Saya ngomong komputer koq malah di ajak ngomong bakso. ha..ha.. Ada-adanya tuh sobat Ipin. Terima kasih masukkanya sobat. Saya sangat butuh masukkan seperti itu. Nah untuk menjawab pertanyaan dari sobat Ipin, langsung saja ya saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe straight dan cross. Biar artikelnya ga kepanjangan. Nanti Anda malah malas membacanya.
Sebelum Anda praktek, ada beberapa hardware yang perlu Anda siapkan, diantanranya:
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:
Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua.
Demikian tutorial cara memasang kabel UTP tipe straight dan tipe cross. Semoga bermanfaat bagi Anda. Apabila Anda menemukan kesalahan pada artikel ini mohon dikoreksi melalui kotak komentar. Terima kasih
Saya diibaratkan seperti memberi semangkok bakso tanpa memberikan sendok. Malah sedoknya saya suruh beli sendiri di toko komputer. Begitu komentarnya. Saya ngomong komputer koq malah di ajak ngomong bakso. ha..ha.. Ada-adanya tuh sobat Ipin. Terima kasih masukkanya sobat. Saya sangat butuh masukkan seperti itu. Nah untuk menjawab pertanyaan dari sobat Ipin, langsung saja ya saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe straight dan cross. Biar artikelnya ga kepanjangan. Nanti Anda malah malas membacanya.
Sebelum Anda praktek, ada beberapa hardware yang perlu Anda siapkan, diantanranya:
- Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP yang biasa dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5). Kenapa? Karena kabel UTP Cat-5 support transfer data hingga 100 Mbps. Kabel ini terdiri atas 8 kecil yang mempunyai warna berbeda-beda. Warna kabel tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.
- Yang kedua adalah Jack RJ-45. Jack ini mirip dengan jack telepon rumah. Cuma ukurannya yang lebih besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 pin, sesuai dengan jumlah kabel UTP.
- Crimping Tools atau Tang Crimping. Hardware yang satu ini mirip dengan tang. Namun, fungsinya tidak seperti tang pada umumnya. Crimping tool ini berguna untuk menjepitkan kabel pada Jack RJ-45.
Kabel UTP Tipe Straight
OK. Sekarang saya kan bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:- Kupas ujung kabel sekitar 1 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.
- Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.
- Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.
- Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:
- Orange Putih pada Pin 1
- Orange pada Pin 2
- Hijau Putih pada Pin 3
- Biru pada Pin 4
- Biru Putih pada Pin 5
- Hijau pada Pin 6
- Coklat Putih pada Pin 7
- Coklat pada Pin 8.
- Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:
Kabel UTP Tipe Cross
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:- Orange pada Pin 1
- Orange Putih pada Pin 2
- Hijau pada Pin 3
- Biru pada Pin 4
- Biru Putih pada Pin 5
- Hijau Putih pada Pin 6
- Coklat Putih pada Pin 7
- Coklat pada Pin 8.
- Hijau Putih pada Pin 1
- Hijau pada Pin 2
- Orange Putih pada Pin 3
- Biru pada Pin 4
- Biru Putih pada Pin 5
- Orange pada Pin 6
- Coklat Putih pada Pin 7
- Coklat pada Pin 8.
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:
Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua.
Demikian tutorial cara memasang kabel UTP tipe straight dan tipe cross. Semoga bermanfaat bagi Anda. Apabila Anda menemukan kesalahan pada artikel ini mohon dikoreksi melalui kotak komentar. Terima kasih